Jumat, 01 Februari 2013

Tentang Andyan Ghorust (DeadSquad)

Andyan Gorust


Rasanya berdosa bila menyukai musik ekstrim metal lokal, tapi tak mengenal nama Andyan Gorust. Drummer bernama asli Andyan Nasary Suryadi dan lahir di Jakarta 8 Oktober 1981 ini merupakan mesin penjaga ketukan metal di belakang aksi brutal seperti Siksakubur dan kini Dead Squad. Dan bukan main-main, Andyan fasih merentetkan pukulan di belakang set drum double bass miliknya, penuh dengan teknik metal yang megamumpuni seperti hyperblasting, maupun double bass drumming yang demikian cepat. Dan pria ini melakukannya dengan santai, seolah mudah dan tak memaksa. Uniknya, pria yang kini sering mem-posting video pribadi tutorial drum untuk musik metal justru jarang mendengarkan musik metal. Ia lebih banyak mendengarkan musik dari pemain drum solois macam Mike Portnoy atau Virgil Donatti. Tapi metal tetaplah jalan hidupnya, Andyan mengaku bahwa kebebasan adalah hal yang utama di pola drumming metal ekstrim. Segala jenis gaya permainan dari genre apapun sah-sah saja bila diaplikasikan di musik metal. Salahkan kegiatan terlalu banyak nongkrong di studio musik 666 di bilangan Cijantung, Jakarta, tempat berlatihnya band-band metal seperti Tengkorak, Kill I Can, maupun Malignant, yang akhirnya membuatnya terobsesi dan tekun latihan tiga kali seminggu hingga membuat sekolah cukup terbengkalai. Namun hasilnya tak mengecewakan. Lima album dalam rentang sembilan tahun bersama Siksakubur, serta satu album bersama Dead Squad menjadi hal yang dibanggakannya. Semua penuh dengan teknik drumming metal yang mampu menaruh dirinya di posisi terbaik peta metal ekstrim nasional.